Berkarya Melalui Pena Warisan Lukas Daud Muanley

Ayahku bernama: Lukas Daud Muanley. Ia seorang Guru SD, sebelum ia meninggal, meninggalkan sebuah warisan yang sangat berharga buat saya sebagai anak bungsu yaitu Bapaku melatih saya meniru tanda tangan. Sambil ia memegang tangan saya untuk mengajari saya akan tanda tangannya. Sebuah peristiwa yang terjadi pada tahun 1982. Waktu itu saya tidak punya firasat apa-apa, ternyata setelah beberapa Minggu, ayahku meninggal. Waktu itu saya masih di SLTA kelas 1. Saya pun belum memahami, akan tetapi setelah selesai kuliah S1 Teologi tahun 1993 dan diberi kepercayaan mengajar menjadi asisten Dr. Matheus Mangentang, M.Th., dan bersama Dr. Kembong Mallisa, D.D. diutus untuk mengajar di Ngabang, dan saat-saat itulah pikiran saya dihubungkan dengantanda tangan itu. Mungkin pesan yang jelas dari tanda tangan itu yakni menjadi "Guru". Bedanya adalah almarhum ayahku adalah Guru Negeri yang digaji setiap bulan oleh Negara, tetapi anaknya "Guru"/dosen swasta. Pekerjaan Dosen swasta pekerjaan yang tidak menjanjikan dari aspek penghasilan, alias seperti syair "Umar Bakri". Akan tetapi dengan kondisi yang demikian memacu saya untuk memberdayakan kemampuan yang ada dalam diri saya yaitu "menulis". Sejak tahun 2009 menghiasi blogspot dan wordpress dengan tulisan-tulisan online, kini tulisan-tulisan itu akan dirampungkan menjadi buku untuk berbagi ilmu dan juga sumber rejeki yang secukupnya.
Blog ini dirancang khusus untuk menjual secara online buku-buku karangan saya.

Salam
Dr. Yonas Muanley, M.Th.

Posting Komentar